Tab / Navbar Menu

Jumat, 08 Februari 2013

Mengenal Budaya Indonesia dari Lembaran Rupiah

KEARIFAN lokal Indonesia diabadikan dalam mata uang agar menjadi ciri khas dan pengingat bagi warga Indonesia sebagai penggunanya. Yuk, kenali lebih dalam apa saja tempat wisata, rumah adat, maupun kerajinan khas negeri ini yang ada dalam mata uang kita.

Simak ulasannya berikut ini:



1. Pulau Maitara, Maluku Utara 

Ada satu pulau indah di Indonesia yang pasti sudah pernah Anda lihat setiap hari. Pulau tersebut adalah Pulau Maitara, yang ada di mata uang Rp1.000. 

Pulau Maitara adalah sebuah pulau yang berada di Maluku Utara Indonesia. Pulau ini terletak diantara Pulau Tidore dan Ternate. Meski kecil, pulau ini ternyata dikelilingi pantai berpasir putih yang indah di sekitarnya. Di pulau inipun terdapat keindahan bawah laut yang luar biasa, mulai terumbu karang yang cantik hingga ikan-ikan tropis berwarna-warni.


2. Rumah Limas, Palembang 

Rumah Limas adalah rumah adat khas Kota Mpek-Mpek, Palembang. Rumah ini ditandai atapnya yang berbentuk limas dan lantai yang bertingkat-tingkat. 

Biasanya rumah yang ada di uang pecahan Rp10 ribu ini luasnya mencapai 200 sampai 1.000 meter persegi. Rumah ini didirikan di atas tiang-tiang kayu ulin dan dindingnya dari kayu tembusu. Di pelosok Kota Palembang masih terdapat banyak Rumah Limas, yang umumnya sudah berumur tua.


3. Pandai Sikek, Sumatra Barat 

Selain tempat wisata dan rumah adat, dalam pecahan mata uang Rp5.000 juga ada kerajinan tenun asal Sumatra Barat, Pandai Sikek. Pandai Sikek sendiri sebenarnya adalah sebuah nagari di Batusangkar, Sumatra Barat. Nagari ini dikenal sebagai tempat pengrajin tenun cantik khas Sumatra Barat. 

Motif-motif kain tenun di nagari ini selalu diambil dari contoh kain-kain tua yang masih tersimpan dengan baik dan sering dipakai sebagai pakaian pada upacara-upacara adat dan untuk fungsi lain dalam lingkup upacara adat, misalnya sebagai tando dan dipajang pada waktu batagak (mendirikan) rumah. Motif-motif tenun Pandai Sikek diyakini sebagai motif asli pada kain-kain tenunan perempuan-perempuan Pandai Sikek pada zaman lampau.


4. Tari Dayak, Kalimantan 

Seni tari Dayak yang muncul dalam pecahan uang Rp2.000 adalah kesenian tari tradisional masyarakat dayak yang berhubungan dengan latar belakang budaya yang masih terpelihara di antara sub-suku bangsa Dayak secara umum. Dayak sendiri merupakan sebutan bagi penduduk asli Pulau Kalimantan. Pulau kalimantan terbagi berdasarkan wilayah administratif yang mengatur wilayahnya masing-masing. 

Tari dayak tidak hanya memiliki satu jenis, melainkan sangat banyak. Gerak tari dayak sendiri dibagi menjadi banyak kelompok, sesuai dengan daerah masing-masing.


sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar